TANGERANG – Untuk kalangan anak motor tentu sudah sangat sering mendengar kata Vespa. Bahkan mereka yang tidak suka motoran pun tahu tentang motor yang masuk ke Indonesia di tahun 1950-an ini. Namun ternyata pesona motor yang sekarang di bawah PT Piaggio Indonesia Indonesia ini turut membius pecinta motor classic.
Namanya adalah Royale Scooters, satu perkumpulan yang terdiri dari “umumnya” pengguna Royal Enfield (RE) Classic. Tempat kumpul yang sering mereka datangi adalah bengkel dan tempat custom Pipes Garage di daerah Ciputat. Pengguna skuter ini sebenarnya anggota dari komunitas Royal Riders Indonesia (RORI), namun kehadiran pengguna scooter dalam RORI membuat Pudji dan beberapa kawannya tergelitik untuk memberikan nama tersendiri.
Terbentuknya pengguna Vespa Royale Scooters
Nilai sebuah Vespa
Pudjijarto Sutjipto, satu dari beberapa founder Royale Scooters menyampaikan bahwa awal terbentuknya perkumpulan pengguna Vespa ini dari cerita asik menggunakan motor Italia tersebut. Mulai dari pemilik scooter dengan mesin kanan, sampai pengguna Vespa matic pun akhirnya ikut bergabung kongkow bersama.
Setelah banyak cerita suka dan duka menggunakan scooter, akhirnya mulai ketahuan selain memiliki motor Royal Enfield mereka yang tergabung dalam RScooter memiliki lebih dari satu unit Vespa. Bahkan mereka yang awalnya menggunakan Vespa matic mulai melirik Vespa lawas. Di antaranya ada Sandi dan RORI Bekasi dan Ernest, RORI Braders.
Selang beberapa waktu akhirnya disepakati untuk jalan bareng lewat kegiatan Sunday Morning Ride (Sunmori). Uniknya keanggotaan RScooters ini hanya terbuka untuk member RORI. Hal ini sejalan kenapa nama dari perkumpulannya adalah Royale Scooters yaitu karena mereka lahir dari anggota Royal Riders Indonesia. Adapun untuk pecinta scooter yang terkumpul hingga saat ini ada 65 orang.
Menanggapi hal tersebut, Presiden RORI, Donny Hendaris secara pribadi memberikan keleluasaan kepada membernya untuk menyalurkan hobi dan asprasi personalnya. Satu catatan kecil yang ia sampaikan adalah semua harus berjalan sesuai kadar dan penempatannya.
Masalah menjadi sebuah kisah
Naik Vespa mungkin belum sah rasanya jika belum merasakan mogok di tengah perjalanan. Adapun beberapa masalah yang sering menghambat perjalanan menggunakan scooter lawas dari Vespa adalah busi, kabel gas, kabel kopling, karburator kebanjiran bensin, dan lainnya. Adapun untuk part umumnya masih mudah dan murah untuk didapatkan, kecuali ada beberapa yang membutuhkan uang lebih karena ini langsung diorder dari Italia.
Pecinta klasik juga Vespa matic
Seperti disebutkan di atas bahwa mereka yang berkumpul bukan hanya pengguna Scooter lawas melainkan ada juga pengguna matic seperti Achmad Fuad Maulana, Anggota RORI Tangerang Raya.
“Saya jatuh hati ke Vespa Primavera 150. Tampilan dan karakternya lebiih menarik. Adapun alasan lain saya memilih motor ini adalah karena solidaritas sesama pengguna Vespa itu tinggi banget. Tapi yang unik adalah saat nungguin teman mogok saat Sunmori. Rencananya pulang siang, karena nunggu jadi sore akhirnya istri yang awalnya ikut jadi mikir untuk ke depannya Vespaan lagi, haaaa.” ungkap Fuad, pria yang usahanya bidang adversiting sekaligus owner dari Ghigha Kompania.
Kegiatan
“Bagian dari asyiknya menggunakan scooter adalah saling hormat dan memberi tanda, ini yang tidak ditemukan di komunitas manapun. Saya sendiri sebagai pengguna Vespa lawas yang pasti banyak teman sesama pengguna, banyak juga di sapa saat di jalan. Asyiknya naik Vespa adalah selalu menjadi pusat perhatian,” ungkap Pudjijarto yang kesehariannya menjabat sebagai Vice President, Bardahl Indonesia.
Selain Puji, perkumpulan yang diinisiasi pada 12 Februari 2021 juga dipelopori oleh Adnan, Doddy Seti, Rossi, Ardi, Sandi, dan Ryo. Selain Sunmori, kegiatan Vespa ria pun meliputi bakti sosial, riding dekat maupun jauh, dan yang terdekat akan mengikuti Vespa World Days di Bali pada 10-13 Juni 2022 nanti. ##