SPIELBERG – Jalannya balapan seri ke-11 di Red Bull Ring, Austria menjadi pelajaran berharga bagi Alberto Puig, Manajer Tim Repsol Honda. Pasalnya pria yang dulu mendampingi Dani Pedrosa ini mendapatkan kekecewaan terhadap dua pembalap yang diturunkannya.
Puig harus puas melihat dua pembalap asuhannya, Marc Marquez dan Pol Espargaro, masing-masing finish di posisi 15 dan 16. Sementara LCR Honda Castrol dan LCR Honda Idemitsu yang berada di urutan atas, ke-9 dan 13.
Meski tampil impresif dalam balapan, Marc Marquez harus puas hanya finish di posisi ke-15 dan Alex Espargaro sesama berseragam Repsol Honda tepat setelahnya. Hasil ini tidak lebih baik dari pembalap-pembalap Honda lainnya, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami yang mengakhiri balapan di posisi ke-9 dan ke-13.
Catatan besar yang menjadi sorotan Puig adalah terkait Pol Espargaro, dia kehilangan potensi hasil pengembangan RC213 yang ditungganginya. Sementara bakat yang dimiliki Pol seharusnya bisa mengendalikan itu semua sehingga berhasil mendapatkan poin.
Menatap Hari Yang Sulit
Seri ke-12 MotoGP 2021 akan berlangsung di sirkuit Silverstone, Inggris. Lintasan dengan panjang 5.891 meter ini diakui oleh Puig sebagai lokasi balapan yang tidak mudah, apalagi musim 2020 tim Repsol Honda tidak balapan di sana.

“Ini adalah trek yang sangat panjang, cepat dan seringkali dingin. Seperti di masa lalu, kita bisa melihat banyak hal di sana, seperti Austria. Di Austria kami melihat hujan bisa turun, tapi di Inggris juga bisa dingin, dan itu membuat segalanya sedikit lebih rumit,” ungkap Alberto Puig, Manager Tim Repsol Honda.
Kesiapan Menghadapi Seri Balapan Silverstone
Berbekal catatan atas berlangsungnya balapan di Red Bull Ring, Puig beserta tim akhirnya punya amunisi penyemangat menghadapi balapan Silverstone yang dibangun di atas lahan bekas bandar udara tersebut.
Penampilan Marc Marquez yang impresif telah menandakan pembalap bernomor 93 ini mulai mendekati kemampuan “buasnya’ dalam balapan. Selama balapan berlangsung Marc terus memberi tekanan kepada Fabio Quartararo dan Bagnaia yang memimpin balapan, hingga akhirnya hukan menghentikan keseruan tersebut.
Pulang dari Austria tanpa mendapatkan point bukan berarti Pol Espargaro tidak punya harapan di Silverstone, catatan balapan sepeda motor terakhirnya di sana pada tahun 2019 saat masih membela KTM menjadi pembalap tercepat dalam tim. Sementara Puig masih memberikan keprecayaan yang tinggi padanya, bakatnya dan peluang lebih baik yang selalu terbuka lebar. ##
Discussion about this post