JAKARTA- Motormania, siapa di sini yang suka mempercayakan pilihan oli mesin sepeda motornya kepada bengkel atau anjuran dari dealer? Dulu kami pun polos dan melakukan hal yang sama. Tapi bukan berarti itu tidak baik, namun alangkah baiknya jika kita pun tahu pilihan oli terbaik untuk kendaraan itu seperti apa.
Dalam menentukan pilihan oli terbaik untuk perawatan mesin sangatlah seperti memahami ilmu tentang pertolongan pertama pada kecelakaan(P3K). Kuncinya sederhananya adalah tinggal kita ketahui berapa angka kekentalan yang direkomendasikan oleh produsen kendaraan.
Setiap produsen oli mesin akan memberikan kualitas dan performa pelumas yang terbaik kepada konsumennya. Tapi, supaya Motormania tidak salah pilih mari kita ulas secara singkat beberapa wawasan tentang cara cerdas menentukan oli yang akan digunakan.
Sebelum lebih jauh, berikut kami sampaikan fungsi dari pelumas (oli) mesin yang sering kita ganti pada waktu atau kilometer tertentu.
Mengurangi gesekan pada komponen mesin
Mengurangi keausan komponen mesin
Media pendingin di dalam mesin
Membersihkan dan mengendalikan kontaminan
Mencegah karat
Penyekat (seal agent)
Bahan dasar pilihan oli terbaik
Di pasaran pasti Motormania sudah familiar dengan yang namanya oli mineral, semi sintetik, dan full sintetik. Setelah berdiskusi dan ngobrol banyak tentang dunia oli dengan Rizal Wahyu Abdillah, ST., Sales Area Manager PT Pertamina Lubricants secara virtual pada, Rabu (16/2) bareng Forwot didapatkan beberapa hal penting tentang bahan dasar oli.
Base oil
Bahan dasar untuk oli mesin sepeda motor khususnya yang saat ini umum digunakan adalah mineral dan sintetik. Ketika harga oli dengan bahan sintetik lebih tinggi, maka itu adalah sesuatu yang wajar. Karena ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sintetik sebagai bahan dasar sebuah oli.
Fungsi bahan dasar tersebut memiliki peran penting yakni sebagai pelumas untuk mendukung kinerja mesin. Umumnya jumlah base oli ini mencapai 90% dari volume total. Base oil yang beredar sekarang terbagi menjadi dua yakni mineral dan sintetik. Untuk base oil mineral ia merupakan hasil dari proses pengolahan minyak bumi. Sementara base oil sintetik berasal dari reaksi kimia tertentu sehingga menghasilkan satu jenis senyawa kimia dengan sifat yang diharapkan.
Base oil sintetik VS Base oli mineral
Base Oil Sintetik | Base Oil Mineral |
Lebih tahan panas | Relatif terbatas |
Titik tuang lebih rendah | Titik beku rendah |
Lebih tahan oksidasi | Ketahanan oksidasi lebih rendah |
Kekentalan lebih stabil. Viskositas Indeks lebih tinggi | Kekentalah lebih mudah berubah, Viskositas Inddex lebih rendah |
Umur pakai relativlebih lama | Umur lebih singkat |
Harga relativ lebih mahal | Harga mahal |
Aditif
Selain berbahan dari base oil, oli mesin juga terdiri dari bahan aditif yang berfungsi untuk membentuk karakter pelumas yang diharapkan dan menyempurnakan bahan dasar sebuah oli. Penambahan zat kimia ini tidak sebanyak base oil.
Klasifikasi pilihan oli terbaik berdasar kekentalan
Hal kedua yang umumnya muncul ketika kita menentukan oli mesin yang akan digunakan adalah angka kekentalan, contohnya adalah 10W-40. Angka ini berdasar pada ketentuan yang dikeluarkan oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Jenis klasifikasi yang disebutkan barusan adalah multigrade. Ada satu lagi yakni monograde, contohnya adalah SAE 15W atau SAE40.
Untuk membaca angka SAE multigrade 10W-40 adalah angka 10 merupakan nilai untuk temperatur paling rendah. Sementara W sendiri merupakan inisial untuk WInter Grade. Nah, adapun angka 40 adalah hitungan untuk temperatur tertinggi. ##