JAKARTA – Pada kesempatan yang berbahagia dan tidak biasa, Sepedamotor mendapat kesempatan melakukan perjalanan bersama Vespa matic, Primavera 150 I-GET ABS. Bukan sekedar keliling kota layaknya judul sebuah lagu, apalagi hanya duduk terpaku di parkiran sebuah kafe sambil membaca buku.
Revolusi sepeda motor ikonik klasik dari Pontedera, Italia ini sangat menggoda. Pasalnya, skuter lahiran 1967 ini telah mendapat beberapa pembaharuan yang selaras dengan perkembangan teknolgi.
Seperti penggunaan mesin 150cc 3-katup dengan teknologi i-get 4-langkah. Menjadikan Primavera sebagai motor yang ekonomis plus ramah lingkungan. Kemudian untuk sector keselamatan, Vespa matic telah membenamkan teknologi LED untuk semua lampu yang terpasang. Dan, ditambah dengan Day Running Light (DRL) yang membuat tampilannya kian elegan.
Kepraktisan untuk menempuh perjalanan sejauh 100 km lebih, Primavera menyediakan ruang bagasi di bawah jok yang cukup besar. Setidaknya untuk membawa pakaian ganti, dan jash hujan. Adapun untuk membukanya hanya tinggal pencet tuas yang berada di bawah stang bagian tengah.
Sempat merasa panik karena baterai di smartphone hampir habis. Ternyata, Vespa Primavera varian terbaru ini dibekali dengan USB port yang bisa digunakan untuk ngecas. Apalagi loker penyimpanannya cukup untuk berukuran layer 5 inci. Sementara untuk membuka laci tersebut, kita hanya cukup dengan menekan tuas kunci, dan terbuka.
Oh iya, daripada terlalu lama membicarakan spesifikasi lebih baik langsung saja ke cerita pengalaman mengarungi jalanan yang tidak biasa bersama Vespa Primavera.
Memulai perjalanan dari Depok ke Cilegon, Banten Primavera nyaris membuat Sepedamotor ragu. Pasalnya ini adalah kendaraan yang secara umum dikenal untuk penggunaan dalam kota, nongkrong dan aktivitas ringan lainnya. Namun, semua terasa berbeda setelah menyusuri beberaka kilometer perjalanan bersama Primavera.
Jalur yang dipilih adalah melewati pinggiran Lapangan Terbang Pondok Cabe, Pamulang, Parung Panjang, Cisauk, Rangkas Bitung, dan kemudian barulah menggunakan jalanan umum yakni Jalan Raya Serang-Banten sampai ke tujuan.
Tipikal jalanan perkotaan
Kepuasan pertama dirasa saat melewati jalan yang macet. Dengan bobot ringan dan posisi berkendara yang terbilang tinggi. Primavera cukup lincah untuk meliak-liuk mencari celah melewati kemacetan. Ditambah dengan ground clearance yang tinggi, skutik urban ini pun tangkas saat ‘terpaksa’ melibas tambalan jalan dan sesekali lubang. Adapun perihal polisi tidur, Primavera mah sudah tidak perlu diragunakan lagi. Tinggal kurangi throttle sedikit yang dipadukan dengan pengereman halus itu akan membuat perjalanan ajiib.
Mengalami hal demikian, Sepedamotor seorang jadi kepikiran kepada seorang bernama Anton yang mengendarai Vespa matic ikut Gasber Indonesia Ride Adventure (IRA) ‘terabasan ringan’ di medan dual-purpose. Masuk dari Sentul, Bukit Hambalang, Sukamakmur, dan finish di Saung Bahagia, Kabupaten Bogor.
Jalanan tidak bagi Vespa Matic
Memasuki wilayah Parung Panjang, jalanan mulai terasa seperti di jalur daerah yang jauh dari ibu kota. Penuh debu, truk besar dan otomatis Primavera harus apat menyesuaikan kondisi tersebut. Namun lagi-lagi motor dengan velg ring 12 ini nyaman dikendarai. Ditambah karakter Vespa-nya sebagai motor untuk menikmati setiap langkah pemandangan kian memberikan kesenangan.
Teknologi rem ABS sangat terasa manfaatnya ketika melewati jalan nasional. Mau atau tidak kita harus mengikuti ritme laju kendaraan di sekitar. Dan, saat membutuhkan pengereman yang sigap, Primavera tidak membuat ban belakangnya selip dan cenderung stabil.
Akhir kata
Usia Piaggio Indonesia, yang menaungi Vespa di Indonesia yang sepuluh tahun semoga dapat banyak masyarakat Indonesia yang menikmati kenyamanan tersebut. Apalagi saat ini Vespa sedang membangun pabriknya yang berlokasi di Cikarang.
Oli dan sparepart pun sudah kian mudah didapat karena delaer Vespa sudah tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan ada Motoplex Sepedamotor Mania yang ingin mendapatkan pelayanan lebih dari Vespa dan tim Piaggio Indonesia pada umumnya. ##