BALI – Dua puluh lima tahun penantian hadirnya gelaran MotoGP di Indonesia kini telah tiba. Kebanggaan pun tidak hanya sebagai tuan rumah melainkan juga ada pengrajin lokal yang dipercaya untuk merancang dan membuat piala bagi pemenang MotoGP.
Tidak hanya untuk pemenang MotoGP, piala yang dibuat oleh Tuksedo Studio pun dirancang bagi pemenang Moto2, Moto3, Asia Talent Cup, dan kategori yang ada dalam beberapa balapan tersebut. Beralamat di Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali Tuksedo merupakan studio restorasi mobil klasik.
Sebelum merancang dan membuat trophy untuk gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia, Tuksedo pun membuat untuk World Superbike dan Supersport pada tahun lalu. Sementara kepercayaan tersebut datang dari Indonesia Tourism Development Corporation.
Lahir dengan semangat
Tidak sembarang dalam merancang bentuk dan pola trophy untuk pemenang MotoGP, Tuksedo Studio ternyata mengambil filosofi dari obor olimpiade. Hal tersebut melambangkan menyalanya api kompetisi balap yang panas.
Api tersebut selanjutnya menjadi inspirasi untuk bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama sektor wisata akibat dampak pandemi berkepanjangan. Di balik semua itu harapan besarnya adalah hadirnya semangat untuk dapat bersama-sama kita menjaga api obor tersebut tidak padam.
Bentuk obornya sendiri menyerupai yang digunakan dalam estafet dalam ajang olimpiade. Tidak sembarangan, ternyata niat dibalik itu adalah ada harapan supaya piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia dari Mandalika ini dapat diteruskan secara berkelanjutan.
Sekaligus sebagai bukti bahwa kita tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali atau dua kali saja. Melainkan dapat menjadi bangsa yang memiliki kemampuan artistic dan produksi ajang internasional selanjutnya secara konsisten.
Bahan untuk piala pemenang MotoGP
Memiliki pengalaman panjang dalam dunia otomotif, apalagi dengan dunia balap Tuksedo Studio tidak kesulitan dalam menentukan material apa yang akan digunakan. Hingga akhirnya ditentukanlah bahwa bahan dasar beberapa trophy tersebut adalah aluminium.
Sebagai spesialis dalam pembuatan mobil balap klasik, alasan Tuksedo mengambil bahan tersebut karena material ini Biasa digunakan untuk kendaraan yang dirancang memiliki kecepatan tinggi, sifatnya ringan namun dengan kekuatan.
Bahkan untuk pemilihan aluminium sebagai bahan dasar trophy ada filosofinya yakni ajang balap MotoGP ini pemenangnya ditentukan oleh kecepatan dan performa. Jadi material yang digunakan pun harus sejalan dengan makna tersebut.
Corak piala
Corak yang dirancang untuk piala ini dilengkapi dengan pola siluet Pertamina Mandalika International Street Circuit. Sehingga siapapun yang melihatnya akan teringat pada sirkuit internasional kebanggaan kita ini.
Hadirnya Tuksedo Studio selaku desainer dan pembuat piala untuk para pemenang balap Moto2, Moto3, dan MotoGP ini menjadi bukti bahwa pengrajin lokal pun dapat dipercaya oleh Dorna Motorsport.
Hal ini juga sekaligus sebagai bukti bahwa senian dan pekerja local memiliki kompetensi yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas internasional. ##