JAKARTA–Bagi sebuah mesin motor, pelumas adalah salah satu penunjang performa dan keawetan mesin. Artinya, tak jarang persoalan yang terjadi pada motor kesayangan disebabkan oleh oli yang kurang berkualitas atau keterlambatan penggantian oli.
Oleh karena itu, riders perlu untuk lebih memperhatikan soal kualitas oli dan jadwal rutin penggantian oli. Berkaitan dengan hal ini, Pertamina Lubricants pun berinisiatif untuk melakukan edukasi soal seluk beluk pelumas.
Junior Technical Specialist HSD Engine Oil PT Pertamina Lubricants, Brahma Putra Mahayan mengatakan, edukasi ini tentu merupakan hal yang sangat penting sehingga pengendara dapat lebih memahami sejumlah hal teknis terkait kualitas oli yang dipasarkan.
“Salah satu cara dalam memilih pelumas motor adalah dengan dengan memilih oli yang disarankan oleh pabrikan. Biasanya, dalam manual book disebutkan soal jenis dan spesifikasi pelumas yang direkomendasikan oleh pabrikan,” kata Brahma dalam workshop virtual Pertamina Lubricants beberapa waktu lalu.
Tapi, bagi riders yang ingin menggunakan oli yang sedikit berbeda dengan spesifikasi yang direkomendasikan, maka riders perlu untuk memperhatikan soal klasifikasi pelumas berdasar kekentalan dan performace level.
Membeli Pelumas Berdasarkan Acuan SAE
Dari sisi kekentalan, biasanya hal ini dibedakan berdasar acuan yang ditetapkan oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Levelnya sendiri ditentukan dalam rentang 0W hingga level 60. Standar ini lah yang menandakan stabilitas kekentalan pelumas dalam temperatur tertentu.
Dengan rentang sedemikian lebar, maka ia menyarankan agar riders menggunakan pelumas dengan SAE yang tidak terlalu jauh berbeda dengan SAE yang disarankan oleh pabrikan.
Selanjutnya, soal performace level, biasanya produsen pelumas menggunakan standar yang mengacu pada American Petroleum Institute (API). Kode yang disajikan sendiri terdiri dari dua huruf dengan awalan “S” dan diikuti oleh huruf kedua yang tingkatanya hadir sesuai urutan abjad.
Artinya, semakin tinggi urutan abjadnya maka kualitas pelumas yang dihadirkan pun semakin baik. “Nah, bagi pengendara yang ingin melakukan penggantian oli yang berbeda dengan anjuran pabrikan, sangat disarankan untuk menggantinya dengan level API yang setara atau yang lebih tinggi dibandingkan dengan level rekomendasi pabrikan,” kata dia.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan, ada baiknya riders juga mengetahui beragam jenis oli yang juga disajikan dalam wujud oli sintetik dan non sintetik. Sebab, kedua jenis oli itu memilki karakter yang berbeda.
Menurutnya, oli sintetik memiliki sejumlah keunggulan seperti lebih tahan panas, tahan oksidasi, kekentalan lebih stabil dalam beragam kondisi dan usia penggunaan yang lebih lama.
Tapi, pelumas yang memiiki harga yang jauh lebih tinggi ketimbang oli non sintetik atau oli mineral ini sebaiknya hanya digunakan pada motor dengan teknologi terbaru. Artinya, untuk motor yang diproduksi sebelum tahun 2000-an atau motor klasik akan lebih pas jika menggunakan oli non sintetik.
“Ini berkaitan dengan teknologi yang ditetapkan dalam mesin tersebut. Selain itu, mesin dalam motor lawas biasanya memiliki clearance yang lebih renggang sehingga akan lebih pas jika menggunakan oli mineral,” kata dia.
Sepeda Motor Indonesia adalah portal berita dan informasi terlengkap mengenai dunia sepeda motor dan otomotif di tanah air. Diluncurkan dengan situs website www.sepedamotor.com pada tahun 2018, Sepeda Motor Indonesia merambah ke dunia media sosial dan Youtube pada tahun 2020 ini.
Dengan konsep “media online terlengkap di dunia otomotif” Sepeda Motor Indonesia akan berkolaborasi dengan brand-brand sepeda motor ternama di Indonesia seperti Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, BMW, Ducati dan lainnya.
Akses semua informasi tentang Sepeda Motor Indonesia di:
Website: www.sepedamotor.com
Instagram: www.instagram.com/sepedamotorid
Facebook: www.facebook.com/sepedamotorid
YouTube:
Discussion about this post