DEPOK – Spesifik di dunia motor matik merek Kymco adalah pelopornya, namun karena satu dan lain hal popularitasnya tidak membuat penduduk Indonesia banyak meminangnya. Kondisi tersebut tidak menyurutkan produsen sepeda motor asal Taiwan menyerah, bahkan pada, Ahad (21/8/2022) para pengguna Kymco Maxi memperkuat eksistensi mereka dengan melakukan pemilihan ketua komunitas.
Perkumpulan pengguna skuter Kymco berkubikasi 200 cc ke atas sebenarnya sudah ada sejak tahun 2017. Saat itu motor pertama yang dijual di Indonesia adalah Downtown 250i. Walau sebenarnya sejak awal tahun 2000-an pengguna Kymco 250 cc sudah ada. Tapi untuk kumpul mereka masih gabung bersama pemilik Kymco berkubikasi mesin di bawahnya seperti Jetmatic 125, Metica 125, Dink 150, dan lainnya.
Pengguna Kymco maxi ini sebelumnya hanya sering berkreasi melalui grup WhatsApp, Facebook, dan jarak pendek dengan sesama pengguna yang tempat tinggalnya berdekatan. Maka pada bulan Agustus ini mereka memberanikan diri memperkuat diri dengan mengkokohkan komunitas Kymco Maxiscooters.
Adapun yang diamanahkan sebagai ketua adalah Chomarudin, seorang guru yang memiliki selusin motor Kymco. Chomaudin atau yang akrab disapa Pak Chomar setidaknya memiliki motor keluaran Kymco mulai dari 100 cc, 125 cc, 250 cc, bahkan hingga 400 cc.
Untuk motor 250 cc nya sendiri ia memiliki Grand Dink yang dibawa dari Taiwan pada awal tahun 2000-an yakni Grand Dink 250. Dikelas yang sama Chomar juga memiliki Kymco Downtown 250i. Jadi untuk maxinya sendiri ia memiliki tiga unit Kymco.
Pria yang hampir setiap bulan bepergian menggunakan motor Kymco ke Jogja ini berharap perkumpulannya dapat memberikan manfaat lebih kepada pengguna Kymco Maxi, khususnya tanggal spare part yang masih terbilang PR untuk mendapatkannya.
Ketua Baru Kymco Maxi
“Harapan dari tujuan komunitas ini dibuat dan dikuatkan adalah untuk menjadi bagaimana pengguna Kymco Maxi yang awalnya suka turing masing-masing dan bersama komunitas yang lain bisa jalan bersama sesama pengguna Kymco Maxi. Yang sudah umum dari perkumpulan sebuah komunitas motor pun ingin kami manfaatkan yakni menjadi ajang berbagi terkait permasalahan pada motor, suku cadang, bahkan modifikasi yang mungkin diterapkan.” ungkap Chomar.
Ketua baru Kymco Maxi ini juga menyampaikan bahwa dirinya menginginkan kenyamanan berkendara menggunakan Kymco dapat ditularkan kepada pengendara sepeda yang lain. Hal tersebut ia banggakan dalam program turing bebas. Setiap anggota Kymco Maxi setiap bulannya diberikan kebebasan untuk ikut tur dengan pengguna motor lain. Harapannya disana mereka dapat berbagai kenyamanan dan ketangguhan menggunakan motor Kymco.
Adapun agenda internalnya sendiri komunitas ini akan melakukan turing setiap dua bulan sekali. Sebagai pembukaan dan pengenalan satu sama lain, komunitas yang anggotanya 60an orang ini memilih turing ke tempat yang dapat dicapai dalam waktu satu hari.
“Jika dirasa semua sudah diap,rencananya kami akan melalukan touring ke Bangka Belitung, tapi sebelumnya mau dimulai dengan riding jarak dekat. Misalnya ke Bandung, sekalian ziaroh ke pengguna Kymco di Bandung.” tutup Chomar. ##