BOGOR – Royal Enfield Tangerang Raya Owner (RETRO) ialah kumpulan pengguna sepeda motor Royal Enfield di wilayah Tangerang. Mereka tergabung atas dasar kesamaan kendaraan yang digunakan dan lokasi tempat tinggal. Adapun slogan yang mereka pegang teguh adalah Ingat Retro No Drama Asyik Saja.
Satu di antara kegiatan RETRO adalah Ride and Camp. Acara santai yang dilakukan untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam yang terbentang di tahun 2022 awal ini bertempat di Vila Dian, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat pada Sabtu-Ahad, ( 29-30/1). Yang menjadi daya tarik dalam kesempatan kali ini adalah peserta diajak menikmati jalur Puncak Dua oleh Jack Maulana dari Indonesia Ride Adventure (IRA).
Titik kumpul seluruh peserta -ada juga Royal Enfield and Friend sebagai undangan- adalah di dekat bundaran depan Sirkuit Sentul, Bogor. Kemudian rombongan yang menggunakan varian motor Royal Enfield Classic dan Himalayan dipandu melintasi Sukamakmur. Pemberhentian pertama di Saung Bahagia, tempat yang menyuguhkan pemandangan sawah dan jajaran pegunungan ini sekaligus jadi tempat untuk makan siang.
Setelah semua kenyang dan shalat dzuhur ditunaikan, Jack Maulana kembali memandu rombongan melanjutkan mendaki tanjakan dan menikmati turunan di jalur menuju Setu Rawa Gede. Hingga akhirnya bertemu dengan jalan raya yang disebut sebagai jalan Puncak Dua. Rencana kedepannya ini akan menjadi alternatif wisata dan menghiindari kemacetan di jalur Puncak yang sekarang masih jadi objek wisata unggulan.
SEJARAH
Sepintas jika membaca namanya kita akan terbayang pada barang-barang yang jadul. Tapi nama RETRO sebenarnya akronim dari Royal Enfield Tangerang Raya Owner. Dibentuk di Tangerang untuk memfasilitasi para pengguna sepeda motor merek Royal Enfield yang mau melepas tawa, menikmati perjalanan, seru-seruan dan touring bareng. Pemimpin dari member RETRO memiliki panggilan yang khas yakni Kaisar (Kai), sementara untuk beberapa tahun ini kei tersebut dipegang ole Bro Anis Lukman.
Dibentuk pada tahun 2018 oleh Brader Rezha, Kang Yayan, Denis, dan Bro Dika. Asalan lahirnya perkumpulan ini pun sangat unik yakni saat itu Bro Rezha melihat salah satu bengkel di dealer Royal Enfield daerah BSD yang sepi pengujung. Kemudian ia meminta data base pengguna RE di area Tangerang dan dibuatlah whatsapp group. Untuk lebih menguatkan lagi, akhirnya dibuatlah emblem bordir untuk dipasang di jaket atau rompi.
Di kesempatan yang sama, Kang Yayan selaku bagian dari pendiri RETRO pun menceritakan dasar terbentuknya perkumpulan ini yakni, “RETRO terinspirasi dari banyaknya pengguna RE di Tangerang Raya. Ingin ada komunitas yang terbuka dan bebas. Beda dengan club atau komunitas motor pada umumnya,”.
Pria pecinta motor klasik ini pun tercatat sebagai anggota Bikers Brotherood 1% sejak tahun 1992. Bahkan dari perkumpulan pecinta motor tua ini ia belajar bagaimana belajar organisasi yang asik untuk anak motor. Kang Yayan menambahkan bahwa setidaknya dari sini ia mendapatkan indahnya kebersamaan, satu rasa, satu jiwa dengan sesama pengguna motor tua.
PESTOL Royal Enfield
Pestol adalah kata tidak baku dari pistol, sementara jika merujuk pada brand Royal Enfield ini sangat kuat hubungannya. Mengingat sebelum membuat sepeda motor perusahan tersebut memproduksi senjata untuk Perang Dunia. Tapi PESTOL yang ada dalam keluarga RETRO adalah akronim dari Pemuda Stok Lama. Meski ini sebagai lucu-lucuan, tapi tidak sembarang member bisa masuk. Syarat utama mendapatkan predikat PESTOL adalah harus berusia paling minimal lima puluh tahun.
Setelah syaratnya terpenuhi, kemudian member RETRO yang sudah berpredikat PESTOL akan mendapatkan tanda khusus berupa wings. Adapun semboyan yang dinobatkan kepada kaum PESTOL yakni Raga Tua Jiwa Membara, Bahaya. ##