JAKARTA – Muslim Biker Indonesia (MBI) yang terdiri dari pecinta motoran, member komunitas dan anggota club motor yang giat belajar ilmu agama kembali mengadakan touring motor di dalam kota. Tapi sebelum melakukan hobi mereka berkumpul dan mendengar tausiyah dulu dari Ustadz Subhan Bawazier, Pembina Muslim Biker Indonesia. Dalam acara tersebut setidaknya diikuti oleh lebih dari 200 pemotor dari berbagai jenis sepeda motor. Mulai dari matic ber-cc kecil, sedang, motor sport, motor adventure, dan Harley-Davidson.
Rencana sebelumnya setelah touring motor dalam kota seluruh member MBI dan peserta yang hadir akan datang ke kajian bersama Ustadz Subhan Bawazier, namun karena baru pada hari pertama pelaksanaan Muslim Life Fair (25-27 Maret 2022) pihak kepolisian melarang diadakannya kegiatan tersebut akhirnya perjalanan dialihkan kepada mengunjungi Muslim Life Shop, berbelanja dan membantu UMKM yang pameran di GBK, Jakarta.
Pembatalan kajian offline tersebut panitia sampaikan melalui akun Instagram @muslimlifefair, “Qadarullahu, karena satu dan lain hal kajian offline tidak dapat dilaksanakan. Jazakumullah khairan, silahkan mengunjungi booth pameran Muslim Lifeshop dengan booth-booth yang menarik di lantai 1 dan 2 serta ikuti workshop yang ada di classroom dan kids corner.
Charger iman sebelum touring motor
Masjid Al Haamidiyah adalah lokasi rutin bulanan Muslim Biker Indonesia mengadakan kajian, selain Ustadz Subhan Bawazier, Ustadz Abdurrahman Dani, Ustadz Aldhi Ferdian, sesekali pengurus MBI pusat mengundang asatidz lain.
Di antara hikmah melalui kajian yang disampaikan, Ustadz Subhan Bawazier adalah: Menjadi biker itu yang bener dan benerdalam beragama yang prakteknya seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat, dan generasi terbaik setelahnya. Serta cerminan masa depan kita (khususnya biker) sudah terlihat dari sekarang dengan siapa ia berteman.
Setidaknya hikmah yang dapat diambil dalam kejadian pembatalan tersebut harus disikapi dengan bijak. Karena sejatinya seorang muslim itu harus mengikuti anjuran dari pemerintah, selama hal itu tidak menjerumuskan kepada kesyirikan. Adapun untuk kajian atau mendapatkan ilmu agama yang shahih para bikers tidak mesti di dalam sebuah ruangan bahkan dalam waktu istirahat saat touring pun itu bisa dilakukan.
Rute touring motor
Riding bareng dimulai dari area parkir masjid Al Haamidiyah, SPBU TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta. Untuk tertib berlalu lintas, Kepala Divisi Touring MBI Pusat, Yudho Arie Wibowo menyampaikan kepada seluruh peserta bahwa meski rombongan semua wajib mentaati rambu lalu lintas dan aturan yang berlaku di jalan raya. Hal yang Yudho garis bawahi adalah peserra riing bareng tidak menerobos lampu merah, entah itu untuk mengejar rombongan atau hal lainnya.
Sekitar dua ratusan peserta yang ikut riding dalam kota tersebut di antaranya terdiri dari Pusat MBI, MBI Chapter Jakarta, MBI Chapter Depok, MBI Chapter Bogor Raya, MBI Chapter Tangerang Raya, MBI Chapter Bekasi, MBI Chapter Banyumas, MBI Chapter Bandung, dan tentunya Pembina MBI yakni Ustadz Subhan Bawazier.
Motoran Yuk
Tidak hanya diikuti oleh member dari Muslim Biker Indonesia, riding kali ini diikuti juga oleh rekan-rekan komunitas Motoranyuk. Bro Kojay, Ketua Umum Motoranyuk mengajak sekitar belasan membernya untuk datang kajian di Masjid Al Haamidiyah kemudian riding bareng. Mengingat tujuan dari dibentuknya komunitas motoran ini untuk menjadikan membernya sebagai pemotor yang baik maka kegiatan kajian pun mereka ikuti.
“Motoranyuk adalah wadah semua bikers dengan motor apapun. Untuk sama-sama menyalurkan hobby motoran dan juga untuk bisa mendokumentasikan setiap riding untuk dipublish kepada masyarakat umum, serta untuk menyampaikan bahwa bikers itu adalah bagian dari masyarakan yang bisa mencontohkan perilaku baik di jalanan umum. Slogan kami adalah Motoran Yuk To be a Good Rider,” ungkap Kojay. ##