JAKARTA – Tingkat polusi udara mempengaruhi kesehatan masyarakat. Dengan kualitas udara yang baik akan membuat masyarakat sehat.
Salah satu penyumbang polusi udara adalah emisi kendaraan bermotor. Di sinilah pentingnya penggunaan BBM (bahan bakar berkualitas) berkualitas (BBM RON tinggi)
Dan di tengah meningkatnya kasus Covid-19, guru besar kesehatan lingkungan Universitas Indonesia (UI) Profesor Budi Haryanto mengingatkan pentingnya penggunaan BBM RON tinggi. Sebab, menurutnya, kualitas BBM memang berkontribusi terhadap kualitas udara.
“Jika kualitas BBM bagus berarti bahwa kandungan sulfur semakin kecil. Dan ketika masyarakat menggunakan BBM berkualitas, tentu akan mengurangi polusi udara. Padahal di sisi lain, polusi udara dapat memunculkan penyakit kronis, yang merupakan kormobit Covid-19, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pada paru-paru,” kata Budi, seperti dikutip dari Antaranews.
Karena itulah Budi menyambut trend positif konsumsi Pertamax series akhir-akhir ini dan harus dipertahankan serta terus ditingkatkan. Lebih baik lagi kalau penyediaan BBM RON rendah dikurangi atau bahkan dihentikan, karena akan berdampak buruk terhadap kualitas udara.
Dampak polusi terhadap penyakit kronis, imbuh Budi, membutuhkan waktu lama dan terus-menerus. Tidak serta-merta muncul kormobit, seperti jantung, diabetes, dan gangguan paru-paru.
Berbagai penelitian menunjukkan, terdapat hubungan antara polusi udara dan tingkat kematian penderita Covid-19. Penelitian di Harvard, misalnya, mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 di wilayah tinggi polusi memiliki risiko kematian lebih tinggi dibandingkan di wilayah rendah polusi.
Dari penelitian diketahui, lanjutnya, bahwa mereka yang tinggal di wilayah polusi udara tinggi mempunyai risiko 4,5 kali lipat lebih tinggi meninggal akibat Covid-19 dibandingkan yang tinggal di wilayah polusi udara rendah. “Secara teori, ini dikaitkan bahwa banyak kormobit yang diderita orang-orang di daerah tinggi polusi, akibat pencemaran udara tadi,” jelas Budi.
Penelitian serupa juga dilakukan di Eropa, dalam hal ini, European Public Health Alliance, yang menyatakan bahwa polusi udara mengurangi peluang seseorang bertahan hidup dari wabah Covid-19.
Karena itulah, World Health Organization (WHO) mengimbau agar setiap negara memperhatikan faktor risiko polusi udara dan kaitannya terhadap pengendalian COVID-19. ##
Discussion about this post