JAKARTA – Setiap perjalan menggunakan motor matic touring memiliki cerita yang sama dengan jenis lainnya. Seperti halnya yang dilakukan perkumpulan pemotor Jelajah Indonesia dengan perjalanan Durian Ride to Baduy pada Sabtu, 2 sampai Ahad, 3 Juli 2022.
Peserta dari touring ini tidak biasa karena didominasi oleh pemotor yang sudah tidak muda lagi, seperti halnya kepala rombongan yang sudah menginjak usia 61 tahun. Rute yang dipilihkan oleh Yudi CW Kymco ini pun terbilang tidak biasa. Kalau untuk anak milenial dan pemotor dual purpose mungkin ini jalur yang lumrah, tapi ini yang melintas adalah motor matic.
Sebelum tiba di Baduy, rombongan yang berjumlah kurang lebih 20 petouring ini disambut untuk makan siang oleh Notaris, Bronto di Rangkasbitung. Perjalanan dari Jakarta menuju Rangkasbitung sendiri dipilihkan melalui Pamulang, BSD, dan Maja. Jalur dalam ini diambil untuk menghindari kendaraan truk besar yang mendominasi jalan Tangerang – Serang – Rangkasbitung.
Ditambah dengan kontur jalan di beberapa titik yang jelek, berlubang, bergelombang, dan sambungan antara beton dan aspal yang elevasi yang tidak sama. Jika melintasi jalan tersebut dan kurang waspada berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Perjalan Motor Matic Touring
Lady Bikers Motor Matic Touring
Dalam rombongan ada satu rider perempuan, namanya Nian Sekar. Ia menggunakan sepeda motor Yamaha Nmax 155 cc dengan top box. Dan ternyata setelah diajak berbincang oleh redaksi Sepedamotor.com ini merupakan touring perdana dia. Sebelumnya cuma riding dari Bekasi ke Puncak PP, itu pun hanya dua motor.
“Sebagai cewek sendiri yg riding, motornya paling cupu, dan pertama kali ikut touring sejauh ini dan bareng-benar temen-temen sebanyak ini. Alhamdulillahh temen-temennya sabar yaa, tidak ditinggalin. Justru dari sini diajarin ilmu tentang safety riding.” tutur Nian Sekar, seorang pengusaha muda bidang pendidikan di Bekasi.
Tidak berhenti sampai disitu, Nian yang sempat terlihat lelah menghadapi kemacetan di jalur Cibadak, Sukabumi pun mengungkapkan kebahagiaannya karena mendapatkan pengalaman baru. Perempuan muda ini juga menikmati ketika menemui jalanan yang beragam, mulai dari yang rusak dan mesti ekstra effort buat dilalui. Namun tidak dipungkiri bahwa jalanan yang mulus dan berbelok dengan pemandangan hijau sampai biru laut menjadi pelengkap kebahagiaan touring perdananya.
“Unfortunately, sempet ngalamin ban bocor ketika di pantai, lucu dan kagetnya adalah yg dateng nolongin serombongan. Seru sih, dan bikin nagih. Kayaknya jadi bakal ikut-ikut touring lagi nih ke tempat-tempat baru, apa lagi kalo ada duriannya dan makanan enak.” tutup Nian.
Edukasi Safety Riding
Dalam rombongan touring ini ada satu peserta yang merupakan instruktur safety riding dan driving yaitu Aldi Reynold. Pria yang merupakan pembalap trail ini membawa motor KTM 250 Adventure, sesekali ia memberikan kesempatan kepada peserta touring untuk menjajal motor yang dikendarainya.
Saat bermain di pantai, Aldi membawa KTM yang dikendarainya. Tidak segan-segan ia memberikan beberapa materi ketika berkendara di jalan berpasir dan terjebak sehingga membuat motor tidak dapat berjalan.
“Ketika harus melewati jalanan berpasir seperti di pantai, om harus memutar tuas gas dengan perlahan dan menggerakkan ban depan ke kanan dan ke kiri. Hal ini ditujukan agar hambatan di depan dengan mudah terbuka.” ungkap Cumy (sapaan akrab Aldy).
Semangat Kepala Rombongan Touring
Touring jarak dekat ini merupakan ajang untuk kembali mempererat ukhuwah (kekeluargaan). Dalam perencanaannya hanya mengajak teman dekat,namun karena diizinkan teman untuk mengajak teman akhirnya terkumppul sekitar 20 rider.
“Touring ini dilakukan untuk senang-senang saja. Apalagi ada teman yang menawarkan durian. Jadi sekalian saja kita ngumpul dan karena sudah lama juga tidak touring.” ungkap Pakde Karno yang dalam perjalanan tersebut membonceng istri.
Hal menarik dan dapat menjadi motivasi bagi para bikers dari Pakde Karno adalah kehadiran sang istri yang selalu ikut kemana ia tourig. Tapi awalnya tidak seperti itu, istri Pake Karno (Bukde) perdana ikut touring sejak tahun 2016. Saat itu pakde mau touring keliling Sulawesi, berhubung banyak yang membatalkan untuk ikut akhirnya bukde tertarik untuk ikut. ##