JAKARTA – Menteri Koordinator Investasi dan Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pernah menyampaikan dalam satu kesempatan bahwa pada pekan keempat Agustus harga bensin Pertalite akan kembali naik. Alasannya karena anggaran untuk mensubsidi bahan bakar tersebut membengkak.
Motor mania yang masih setia dengan bahan bakar bernilai oktan 90 tidak perlu khawatir karena ada beberapa solusi yang “semoga” tetap meringankan pengeluaran meski Pertalite kembali naik. Bahkan tidak menutup kemungkinan bagi yang mampu dan siap bisa langsung pindah ke motor listrik berbasis baterai.
Pasalnya beberapa produsen sepeda motor listrik sudah banyak menawarkan model dan teknologi yang canggih untuk kendaraan ramah lingkungan tersebut. Bahkan sekarang kita bisa temukan motor listrik yang bentuknya sudah seperti motor bensin, seperti halnya Alva One yang baru diluncurkan di GIIAS 2022 kemarin.
Jika masih belum terbiasa dengan pengecasan di rumah, Motor Mania juga dapat menjajal motor listrik dengan sistem baterai swab. Jadi kita hanya tinggal mengisi token listrik pada aplikasi dan disaat baterai motor listrik akan habis tinggal menukarkannya di SPBU atau swalayan yang sudah bekerja sama dengan perusahaan motor listrik tersebut.
Cara yang lain pun untuk mensiasati kenaikan Pertalite agar tidak memberatkan di kantong masih ada, di antaranya adalah dengan membiasakan perilaku berkendara eco riding dan jika motornya sudah memiliki fitur eco riding akan lebih terbantu.
Perilaku Berkendara Eco Riding Hadapi Kenaikan Harga Bensin
Selain akan mendapatkan konsumsi bensin pada motor lebih irit, perilaku berkendara eco riding pun dalam meminimalisir dampak dari kecelakaan lalu lintas. Hal lain yang perlu dipahami adalah hemat bensin dalam berkendara bukan artinya tidak bisa kencang.
Merubah pola berkendara untuk lebih soft, tenang, membaca situasi kanan dan kiri, dan kalau ngegas tidak agresif. diurut secara perlahan, ditarik gasnya sedikit dan biarkan ia melaju. Sejauh mata memandang, jarak sekitar 10-15 meter throttle gas sudah kita tutup, biarkan sisa momentum mendorong. Jika kurang naikkan gas perlahan dan juga turunkan pun secara perlahan.
Banyak kasus dari pemotor diperkotaan, sekitar jarak lima meter mendekati lampu merah mereka masih membuka putaran gas sepeda motornya, ketika mendekati lampu merah baru direm. Selain pemborosan terhadap konsumsi bensin, perilaku seperti ini pun membuat spare part lebih cepat habis usia pakainya. Terutama bagian komponen rem dan dari contoh kasus tersebut ada pemborosan konsumsi bensin.
Ketika Pertalite jadi dinaikkan maka ini adalah tantangan dan salah satu jawabannya adalah dengan merubah pola berkendara. Beberapa motor memiliki fitur eco riding, ini bisa menjadi pemandu bagi kita dalam mengetahui konsumsi bensin dan perilaku berkendara terhadap konsumsi bahan bakar.
“Kenaikan harga bensin menjadi tantangan bagi para pemotor. Salah satu trik agar bisa hemat bensin saat berkendara adalah kita benar-benar harus mengurut penggunaan bensin, jangan digas. Jika motornya tidak memiliki fitur eco riding tinggal dimainkan feeling berkendaranya dan tenang,” ungkap Aldy Reynold (Aldy Cumi), Instruktur Safety Training.
Menutup percakapan melalui telepon, Aldi Cumi menambahkan bahwa untuk menyikapi saat berkendara ditanjakan pengendara harus memaksimalkan momentum. Jika berhenti mainkan rem belakang dan kombinasikan dengan rem depan. Pemakaian bensin tergantung cara kita berkendara. ##