JAKARTA – Sarung tangan motor meskipun bentuknya kecil namun memiliki manfaat yang sangat besar bagi keselamatan dan kenyamanan motoran. Meski bukan sebagai pencegah dari kecelakaan, setidaknya dengan menggunakan glove (sarung tangan) dampak dari kecelakaan dapat diminimalisir.
Produsen sarung tangan motor lokal yang berkualitas dari dalam negeri sudah mulai banyak, namun untuk mendapatkan manfaat yang maksimal bagi keselamatan berkendara tidak mudah. Salah satu godaannya datang dari model yang menarik dan harga murah. Bukan tidak baik, tapi jika berkaitan dengan keselamatan berkendara harus dipersiapkan dengan matang.
Jika dilihat dari awal perkembangannya, sarung tangan pada kendaraan pertama digunakan untuk pembalap Grand Prix tahun 1934. Kemudian diadopsi pada dunia balap motor dalam ajang GP 500. Namun pada awalnya sarung tangan belum menutup jari secara penuh. Kemudian seiring berjalannya waktu, pengalaman, dan riset bentuk dan fungsi dari sarung tangan mulai berkembang.
Manfaat sarung tangan motor
Keselamatan
- Mengurangi gesekan antara permukaan jalan dengan kulit akibat kecelakaan berlalu lintas. Biasanya saat terjadi kecelakaan telapak tangan akan bergesekan dengan permukaan jalan (aspal atau beton). Lain ceritanya jika kecelakaannya jalan dengan permukaan tanah. Fungsi dari sarung tangan adalah untuk mengurangi akibat dari gesekan tersebut.
- Melindungi kuku dan ruas buku jari dari gesekan dengan permukaan jalan. Hampir sama seperti gesekan dengan kulit telapak tangan, namun sekarang yang menjadi objeknya adalah kuku dan ruas buku jari. Jika kuku sampai terkena luka, maka potensi yang akan terjadi adalah pengelupasan.
Kenyamanan sarung tangan motor
- Memberikan cengkraman yang kuat antara telapak tangan dengan handle setang.
- Mengurangi efek getar yang timbulkan oleh mesin dan naik ke setang
- Mengurangi rasa dingin saat cuaca dingin
- Mengurangi rasa panas saat berkendara di musim kemarau
Dongkrak penampilan
Tidak dapat dipungkiri bahwa dengan menggunakan sarung tangan rider akan terlihat lebih gagah layaknya pembalap. Bahkan tidak sedikit sarung tangan dengan model yang memikat mata.
Sarung tangan tidak pasti melindungi, namun ia akan mengurangi risiko cidera dari gesekan atau kontak fisik antara telapak tangan atau bagian telapak tangan dengan permukaan jalan. Sarung tangan tidak melindungi dari patah jari, tapi hanya memberikan perlindungan dari abrasi “terkikisnya kulit” dan hanya menguransi risiko cidera. (Jusri Pulubuhu, Pendiri dan Instruktur, Jakarta Defensive Consulting)
Dalam kesempatan berbincang melalui telepon, Jusri juga menyampaikan naik motor di jalan raya memiliki tingkat risiko kecelakaan yang sangat tinggi. Maka dari itu gunakan safety gear yang ideal seperti jaket kulit, sepatu kulit, helm, sarung tangan, dan lainnya.
Pria yang saat ini fokus dalam menyampaikan materi dan kampanye keselamatan berkendara ternyata banyak mengalami kejadian tidak mengenakan akibat kecelakaan. Satu di antaranya adalah di tahun-tahun sebelum 1980. Jusri pernah terlempar dari sepeda motor kemudian telapak tangan, kuku dan buku jari bergesekan dengan aspal. Alhasil setelah melewati masa inspeksi kukunya tersebut lepas. ##