TANGERANG – Kawasaki W175 hadir sebagai alternatif pecinta motor klasik namun dengan usia muda. Bukan itu saja, motor retro dari Kawasaki ini sangat mudah untuk dimodifikasi. Seperti halnya W175 yang hanya dengan sedikit sentuhan namun hasilnya cukup mempesona.
Sebagai bagian dari referensi, Sepedamotor coba hadirkan satu konsep modifikasi W175 bergaya anak motor Jepang. Motor dengan konsep klasik yang masuk jajaran entry level-nya Kawasaki ini merupakan milik dari Pungki. Pria yang berprofesi sebagai kreator digital ini kepincut karena sudah lama merindukan motor retro namun dengan mesin muda.
Yang menajdi alasan lain memilih motor karena tidak ada rasa khawatir ketika tiba-tiba mesin mati di tengah perjalanan. Kemudahannya untuk dimodifikasi pun menjadikan alasan motor ini masih langgeng ia pakai hingga bertahun-tahun.
Berbicara masalah kepemilikan, motor bergaya retro ini ia pesan secara indent pada November 2017, adapun unitnya baru ia dapatkan tahun berikutnya yakni pada bulan Maret. Sementara untuk modifikasi Pungki baru menggarapnya tiga tahun kemudian. Bukan waktu yang sebentar, karena dalam kurun masa ini ia mencari apa yang cocok untuk menggambarkan nilai seni dari dirinya.
Modifikasi Kawasaki W175
Kemudian pada tahun ke-4 barulah ditentukan bahwa konsep yang akam digunakan untuk W175 miliknya akan bergaya Jepang klasik. Setidaknya yang menjadi referensi Pungki adalah Yamaha SR, Suzuki GT, dan Yamaha XS650.
Untuk mewujudkan mimpinya tersebut ubahannya pun sangat minim seperti bagian spakbor depan dan belakang yang diganti dengan berwarna chrome. Tampil mesin sudah dipoles agar senada dengan spakbor. Seperti inilah yang diterapkan pada motor W175 bernama Kawa (Kenyamanannya mengikuti arus).
Sentuhan ubahan pada W175 Kawa Pungki
Kaki-kaki
Ban, depan dan belakang menggunakan merek Swallow. Ukuran untuk bagian depan 350 dan belakang 400. Velg masih menggunakan ukuran standar, hanya saja warnanya yang dibikin chrome. Ban menggunakan model klasik, tidak terlalu dualpurpose tapi nyaman untuk harian.
Spakbor depan dan belakang dengan bahan galvanis buatan dari bengkel custom The Good Father Garage di daerah Kebon Jeruk. Selain berganti warna, part penahan lumpur dan cipratan air ini dimensinya pun dibuat agak besar.
Sistem pencahayaan
Lampu sein untuk W175 yang sepintas mirip W250 menggunakan milik Kawasaki Eleminator. Sementara untuk lampu depan dan belakang masih menggunakan bawaan dari pabrikan.
Stang
Stang produk dari Disini Ada Stang. Model flat tracker. Selain untuk gaya, pemilihan stang ini pun memperhitungkan kenyamanan riding position. Berkat penekukan ke bagaian dalam stang, alhasil posisi berkendara ebih gagah. Konsekuensinya adalah saat akan mendahului di tengah kemacetan agak susah. Tapi keuntungan lain dengan stang seperti ini motor yang dimensinya kecil akan terkesan lebih lebar.
Kaca spion
Spion, cuma dipasang satu. Menurut Pungki ini adalah khas motor modifikasi bergaya Jepang klasik. Meski cinta dengan style yang ia pilih, jika akan melakukan riding luar kota Pungki menambahkan lagi lagi spion agar sesuai dengan regulasi di Indonesia.
Penempatan Tanda Nomor Kendaraan (TNKB)
Plat nomor diturunkan, kini posisinya berada di depan blok mesin.
Tangki bensin
Tangki menggunakan masih menggunakan bawaan pabrik, bahkan catnya juga masih original. Cuma emblemnya saja yang diganti dan sticker bawaan dilepas dan diganti dengan punya Kawasaki Meguro.
Jok
Tampilan yang membuatnya seperti W250 adalah jok, Pungki menggunakan buah tangan dari tempat modifikasi jok. Bentuknya masih standar hanya diganti tambahkan bordiran bertuliskan “Kawasaki” menggunakan aksara Jepang.
Behel
Behel custom, aslinya tidak ada. Ada yang jual dan tinggal sesuaikan lebar lalu pasang. Selain mengambil fungsi, penempatan beher ini juga berperan sebagai pengisi kekososngan d belakang.
Shockbreaker dan lainnya
Shockbreaker belakang menggunakan berem KYB 32 inci untuk RX King. Aslinya itu adalah 34. Selain itu beberapa perubahan yang dilakukan adalah swing arm, tutup rante, pilot dan main jet pada karborator, mata kucing, dan sticker bertuliskan huruf dan angka Jepang.
Yang Mesti Diperhatikan
Dibalik kegembiraan dengan style modifikasi W175 yang dipilih dan masih nyaman untuk diajak semi trabasan motor ini terkesan lemot saat melewati tanjakan secara spontan. Tapi bukan tidak bisa, karena ada siasat yang dapat dilakukan yakni dengan mengambil ancang-ancang. Selain itu Pungki juga mengganti gear standar dengan yang lebih profer sesuai kebutuhannya. ##