JAKARTA – Ketika menggunakan helm hanya untuk terhindar dari Polisi, maka mari kita pahami lagi beberapa keuntungan menggunakan piranti wajib keselamatan berkendara tersebut. Sama seperti awal kemunculannya yakni sekitar tahun 1950-an masyarakat pengguna sepeda motor masih enggan menggunakan helm.
Dari awal kehadirannya, helm tercipta untuk memberikan perlindungan terhadap kepala. Kehadiran helm dipelopori seorang dokter dari Inggris bernama dr. Eric Garner. Sekitar tahun 1914 Garner merawat seorang pasien yang mengalami geger otak akibat kecelakaan menggunakan motor. Melihat hal tersebut dirinya meminta kepada panitia balap motor Isle of Man TT agar setiap peserta balap wajib menggunakan helm.
Pentingnya Helm Sebagai Piranti Keselamatan Berkendara
Satu kematian mendorong awal penggunaan helm
Pada tahun 1935 seorang Perwira Tentara Inggris bernama T.E. Lawrence meninggal akibat kecelakaan dalam menggunakan motor. Tragisnya, lokasi kecelakaan tersebut tidak jauh dari rumahnya. dr Hugh Cairns, dokter yang sekaligus Perwira Tentara ini merawat Lawrence semasa ia koma.
Memperhatikan betapa pentingnya helm sebagai piranti keselamatan berkendara, melalui hasil penelitiannya Cairns mulai menciptakan helm yang lebih safety dari sebelumnya. Kemudian helm yang terbuat dari karet dan gabus tersebut digunakan selama Perang Dunia II oleh Angkatan Darat Inggris.
Meski dengan dua contoh tragis di tahun yang berbeda, namun kondisi masyarakat saat itu sama-sama menolak untuk menggunakan helm. Begitu pun di Indonesia, meski pada tahun 1992 Kapolri, Haogeng Imam Santoso menerbitkan aturan wajib menggunakan helm tetap saja kepedulian masih rendah.
Upaya untuk mendorong kepedulian menggunakan helm
Banyak cara yang dilakukan, misalnya saja seperti produsen helm RSV yang menyajikan beberapa model produknya. Mulai dari full face, half face, bahkan model classic pun turut dihadirkan. Tidak hanya itu, selain produk lokal asal Bandung ini, helm juga disesuaikan dengan peruntukan penggunaan sepeda motor seperti untuk trail, tril, dan yang banyak digandrungi anak muda seperti supermoto.
Helm Full face
Secara fungsi untuk memberi perlindungan dari dampak kecelakaan helm jenis ini memiliki keunggulan. Penelitian di negeri Paman Sam menyatakan bahwa sekitar 60% dari data kecelakaan sepeda motor akan mengenai bagian dagu ke atas seperti mata dan dahi.

Helm Modular (Flip Up)
Helm jenis ini bentuknya menyerupai hel full face, namun jika diperlukan bagian pada moncong dan kacanya dapat diangkat. Hal ini setidaknya diperlukan untuk sekedar menghirup udara segar, bertanya kepada orang saat dalam perjalanan atau lainnya.

Helm Half Face

Meski tidak memberikan perlindungan pada dagu dan area wajah, setidaknya helm model ini paling banyak digunakan untuk berkendara harian. Tapi jika ruang jalannya ramai dan berpotensi memiliki resiko yang lebih besar maka tidak direkomendasikan meski untuk penggunaan harian.
Helm Classic

Berdsarkan namanya, helm ini hadir untu mengangkat tema klasik, ia ada beberapa jenis namun RSV memberi nama classic untuk satu produk mereka bagi pecinta klasik. Bagian depannya tidak memiliki kaca, namun jika diperlukan Motor Mania hanya tinggal menambahkannya saja, karena tinggal direkatkan antara helm dengan kaca.
Untuk memiliki helm yang memberikan kenyamanan dan mebambah kepercayaan diri dari tampilan, ragam produk RSV dapat Motor Mania beli di E-Commerce toko.sepedamotor.com. ##