JAKARTA – Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) terjadi pada tahun 17 Agustus tahun 1945. Acara paling berharga itu kini menjadi satu peringatan wajib bagi segenap warga Indonesia dan termasuk para bikers di dalamnya. Pada tanggal 17 Agustus 2022, sekitar 120 member Royal Riders Indonesia (RORI) laksanakan touring Parade Kemerdekaan.
Bukan sekedar memperingati hari kemerdekaan, Royal Riders Indonesia yang kini dipimpin oleh Adnan Maddanatja pun melaksanakan upacara peringatan dan yang tidak kalah khidmat adalah ziarah ke makam pahlawan nasional Daan Mogot.
Dilihat dari namanya “Daan Mogot tentu sudah tidak asing, namun sayangnya belum banyak yang mengenal bahwa itu adalah satu nama pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia. Pria kelahiran Manado pada tahun 1928 ini merupakan anggota PETA yakni kesatuan militer pembela tanah air di Bali dan Jakarta pada tahn 1942-1945.
Daan Mogot gugur dalam Peristiwa Lengkong di Tangerang bersama Taruna Militer Tangerang lainnya pada tanggal 25 Januari 1946. Saat itu dirinya ditugaskan untuk melucuti senjata pasukan Jepang di hutan Lengkong, Tangerang, namun sayang dalam usia yang masih muda ia harus menaruhkan nyawanya demi negara.
Pertempuran Lengkong
Sedikit membahas tentang Pertempuran Lengkong, dari sini juga kita bisa sedikit mengambil beberapa pelajaran dan perjuangan seorang pimpinan yaitu Mayor Daan Mogot. Sebagai pimpinan Resimen IV Akademi Militer Tangerang, Daan Mogot saat itu telah berhasil memasuki kamp Jepang dan melakukan negosiasi dengan Kapten Abe.
Saat proses negosiasi berlangsung di dalam ruangan, tiba-tiba di luar terdengar suara tembakan dan membuat suasana menjadi panas. Dua peleton Taruna Resimen IV Tangeran yang sedang dilapangan menjadi sasaran empuk serdadu Jepang, pasalnya saat itu perwakilan Indonesia berniat melangsungkan negosiasi dengan damai dan membawa sedikit persenjataan.
Dalam situasi seperti ini tiba-tiba Mayor Daan Mogor keluar dengan niat untuk menahan tembakan dari kedua belah pihak. Nasib berkata lain, tiba-tiba Daan Mogot tertembak dan akhirnya tutup usia dalam usia muda dan karier yang cemerlang.
Ratusan Pecinta Royal Enfield Peringati Kemerdekaan
Mendatangi area pemakaman dan mengenang jasa para pahlawan di hari yang bersejarah adalah tujuan dari RORI melaksanakan Parade Kemerdekaan ini. Setidaknya rasa cinta tanah air dan bangsa terus dipupuk sehingga akan memberikan dampak yang positif untuk keutuhan negera dari kaca mata anak motor.
Dalam kesempatan yang bisa dibilang nasionalis ini juga dihadiri oleh perwakilan dari prinsipal Royal Enfield Indonesia, Bimo Sulistyo, Rides and Community Manager Royal Enfield Indoensia.
“Acara ini merupakan perayaan kemerdekaan Indonesia dan sebagai individu yang merdeka. Kita punya kesamaan yakni satu brand Royal Enfield. Berhubungan dengan kita satu, satu bangsa satu Royal enfield juga. Solidaritas juga ada dalam kegiatan ini yaitu melalui games seperti tarik tambang, balap bakiak dan juga dimeriahkan oleh ibu-ibu member RORI.” ungkap Bimo.
Tidak hanya itu, Bimo pun menyampaikan acara ini banyak menghasillkan keriaan, hiburan buat customer. Royal Enfield Indonesia turut mensupport Parade Kemerdekaan ini melalui vanue tikum (titik kumpul) dengan makanan, sarapan di dealer RE Pondok Indah.
“Kami juga riding ke tengah kota Jakarta dengan 120 motor itu sangat masiv. Tidak hanya kita terlihat oleh banyak orang di jalanan kita juga terdengar sangat keras karena denan 120 suara knalpot. Riding melewati Slipi, Tangerang baru ke BSD. Ini menunjukan motor boleh import namun Nasionalisme tetap ada.” tutup Bimo Sulistyo. ##